Mar 30, 2012

Ketika Cinta Itu Hadir...

Assalamualaikum kawan.

Heey, what a big WOW for today. Mau tau kenapa? Kasih tau nggak yaa.. haha. Akhir-akhir ini kata-kata klasik itu acap kali muncul buat jawab pertanyaan-pertanyaan menyelidik ala para kepo. Tulis aja biar gak terkesan kudet dan ndeso. Wakakakakk.

Let's go to the point, hari ini acara Studi Islam Intensif (SII) kembali digelar di SMAN 1 Cibadak sekolahku tercinta. Sebagai pemateri, tetap Ustadz favoritku yaitu Ustadz Ahmad Muhajir yang insya Allah senantiasa dirahmati oleh Allah, aamiin. Dan apa alasan dari WOW diatas? Caps...

Seminggu ini saya punya perasaan lagi gak keru-keruan, gara-gara hal sepele yang haaaah sama sekali engga penting buat dirisaukan. Tapi mau gimana lagi, perasaan tetep risau. Gara-gara apakah gerangan? Dengerin aja deh reffnya lagu Pupus, gak enak kalo langsung menuju sasaran. Huahaha. Okey, lalu apa yang terjadi kemudian? Hari ini, tanggal pangais bungsu di bulan Maret 2012, acara SII kembali diselenggarakan dengan tajuk "Ketika Cinta Itu Hadir...". Judul yang bisa bikin para remaja berapi-api kan? Termasuk saya ini yang kebetulan lagi "bermasalah" sama urusan cinta #eaaak *sedia kresek sebelum muntah-muntah*. Daaan Subhanallah dengan izin Allah bahasan pertama yang diberikan oleh Kak Ahmad adalah pengalamannya yang pernah batal mengkhitbah seorang akhwat. Katanya beliau lumayan dibuat galau juga karena sang akhwat sudah dikhitbah lelaki lain *praaaaang jedeeeeer*. Walau beda sikon, KEBETULAN SEKALI, hal ini hampir sama dengan apa yang lagi "mengganggu" detik-detik menuju UN saya ini. Fhiuuuh.. Tapi syukur Alhamdulillah, perasaan saya yang lagi terjun dari tebing tanpa parasut ini seakan disangga oleh karpet ajaib milik Aladdin, apakah itu? Hmmm, bisa jadi karpet Aladdin itu adalah kata-katanya Kak Ahmad, bahwa cinta sejati itu adalah ketika tak ada pihak yang terzolimi, kalau dalam cinta ada yang tersakiti it means ada pihak yang terzolimi, maka dia itu bukan cinta sejati. Oleh sebab itu kita harus mengikhlaskannya pergi walaupun dari awal kita selalu berdoa
Ya Allah, jika dia baik bagiku maka dekatkanlah, dan apabila dia buruk bagiku maka baikkanlah..
Hahaha, ada-ada aja beliau. Bisa aja bikin ketawa. Kemiripan pengalaman beliau dengan apa yang sedang melanda hati saya ini cukup membantu menghilangkan risau. Karena kesimpulannya, dia yang sedang bikin aku galau sekarang mungkin saja bukan cinta sejati (y). Itu berarti tak ada lagi yang perlu dirisaukan..


Hal kedua yang dibahas Kak Ahmad adalah bahwa kita itu harus mencintai sesuatu karena Allah. Kita tidak sepatutnya mencintai apapun melebihi cinta kita kepada Allah jika kita tidak mau dimasukkan ke dalam golongan orang-orang fasik seperti yang dikutip di Surat Cinta Allah surat At-Taubah ayat 24 yang artinya:
Katakanlah: "jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. "
Astaghfirullah, semoga kita semua tidak dimasukkan ke dalam golongan itu ya teman. Nah oleh sebab itu, cinta yang harus didahulukan itu adalah cinta kepada Allah, kemudian cinta kepada RasulNya, dan cinta kepada jihad di jalan Allah.


Hal lainnya yang dibahas dalam SII tadi itu adalah perihal pacaran. Tadi Kak Ahmad mengajak kita untuk membuka mata. Tahun lalu, angka kasus perceraian yang "tercatat" di Indonesia mencapai 250 ribu kasus. Itu baru yang tercatat lho, belum termasuk perceraian di tempat terpencil yang jauh dari jangkauan KUA, haha. Padahal kita tahu walaupun cerai diperbolehkan, tapi Allah tidak menyukainya kan? Nah ayo kita selidiki kenapa hal ini terjadi.

Kawan, sadarkah kalian bahwa hal ini kemungkinan besar terjadi karena mereka sudah pernah berpacaran sebelum menikah. Lho kenapa gitu? Tunggu.. jangan protes dulu.. Jadi gini kronologisnya, orang yang udah pacaran itu kan mayoritas (gak semua lo, mayoritas) udah pernah berpegangan tangan (ini paling minimal dan paling sering dilakukan), saling belai, atau *maaf* berciuman, bahkan hingga hal yang lebih parah lagi. Nah sekarang kita lihat dampaknya. Mereka yang sudah pernah melakukan semua hal itu tentunya kelak saat menikah, tak ada lagi kejutan bagi mereka. Bagaimana rasanya berpegangan tangan itu sudah amat lumrah, hingga tak ada feel tersendiri saat berpegangan tangan dengan suami mereka. Padahal setiap rasa deg-degan ketika berpegangan tangan dengan suami/istri kita kelak itu berpahala loh.. Sedangkan gara-gara "udah biasa" sama yang namanya pegangan tangan kemudian ketika berpegangan dengan suami/istri kita, kita malah gak deg-degan. Gak jadi dong pahalanya :D. Disisi lain, kalo kita pegangan tangan pas pacaran dan deg-degan itu kan dosa teman-teman. Sayang banget, rasa deg-degan yang seharusnya kelak jadi pahala malah lebih dulu jadi dosa.. Setuju apa sepakat? :D. Dan untuk ditekankan, bahwa yang paling dirugikan dari itu semua adalah kita para wanita. Betul apa betul?


Jadi kesimpulan yang bisa aku ambil dari SII tadi adalah, dahulukan cinta kita kepada Allah, Rasul, dan jihad. Baru kemudian hal-hal duniawi boleh kita cintai. Lalu, janganlah kita khawatir akan jodoh. Karena jodoh sudah ada yang mengatur, Allah S.W.T. Jangan takut disebut "gak gaul" atau "gak laku" kalau gak pacaran. Karena emang gak kayak gitu, sahabat :). Nah, sekarang yuk kita berusaha memantaskan diri agar nanti kita mendapat jodoh yang baik. Dekatkan diri pada Allah. Percayalah akan G.A.L.A.U (God Always Listening Always Understanding) :D.



Hmm, sekian dulu ya, jangan lupa doakan agar perasaan risau saya ini akan segera benar-benar hilang :D. Aamiin.

Wassalam :)

Mar 28, 2012

God Always Listening Always Understanding

Semua orang boleh bilang aku bodoh matematika, karena bahkan aku sudah tak bisa menghitung detik ini kali ke berapa aku merasakan sesuatu yang membuat aku tampak tolol bagi sisi jiwaku yang lain ini. Bukannya aku merelakan untuk jatuh lagi dan jatuh lagi ke lubang yang sama, berulang kali aku kapok aku jenuh, aku capek! Tapi semua terjadi sungguh di luar kendaliku.

Tapi Ya Allah, aku baik-baik saja.. Jika memang ini satu-satunya jalan agar aku tetap ada dalam naungan rahmatMu. Aku rela.. Ya Allah, tetaplah dihatiku.
Dalam dada, kuharap hanya diriMu yang bertakhta..

Mar 27, 2012

Ajak Aku, Sahabat

Cukup kehilanganmu..
Kehilangan yang semestinya tak terjadi, karena tak ada yang hilang darimu.
Merindukan kamu yang dulu, yang seharusnya tak terjadi, karena kamu yang sekarang lebih indah untuk dirindukkan.
Kapan aku susul langkahmu?
Mengapa aku selalu diselimuti ragu?
Langkah selanjutnya mungkin mudah, tapi langkah pertama?
Sudikah kau tuntun aku sobat? Sudikah kau paksa langkah pertamaku? Tarik, dorong, atau seret saja aku.
Ajak aku bersamamu agar ku menemukan sekeping hal yang hilang, atau tepatnya, menemukan apa yang belum aku dapat.
Agar kita semua bisa selamanya bergandengan..
Hingga kelak kita memasuki pintu Syurga. Aamiin..

Mar 26, 2012

Beberapa Days Remaining...

Masih soal SMA. Masa-masa labil. Kurang pikir panjang. Yeah, masa-masa iri buat hal yang gak penting sampe hal yang penting. Gak enak banget majasnya... biarin yang penting Min*z ups. Masa yang penuh dengan kejutan yang mengejutkan *pemborosan kata*. Masa penuh penyalahgunaan kata galau. Masa-masa yang dihadapkan pada banyak pilihan. Dari jurusan (SMA) sampai jurusan (kuliah) kecuali jurusan (angkutan kota). Dibuat mumet karena melototin tugas, tapi ngerjainnya enggak. Masa-masa seenaknya buka inbox temen *jangan bilang-bilang yaa* yang penuh dengan sms dari doinya, dan pas buka inbox hp sendiri semuanya sms dari provider *nelen ludah*. Hahaha lucu emang.. Dan yang tragis melankolis sekaligus dramatis, masa-masa ini tinggal beberapa days remaining :'( haaaah. Kalau kuliah nanti...
....akankah ku temui kebahagiaan seperti disini?

Mar 22, 2012

Tiga Tahun di SMA Ini

Well fine, hari ini abis praktek biologi yang katanya rajanya ujian praktek. Hrrrr. Kenapa? Bayangin aja, kita harus menghafal dan memahami 5 kegiatan praktek yang aduhai. Selain itu, gurunya terkenal PER-FECT!. Salah menggunakan pipet pun minus 1 nilainya. Tapi, Pak Guru, I'm glad I've been taught by you :). Cukup bahas ujian prakteknya, sekarang kita kupas inti "kenapa aku buat postingan ini".

Oke teman, udah 3 taun nih aku belajar di SMA yang pernah jadi SMA dambaan aku sejak SD ini. Rasanya... you know what? I feel such a looser! Gimana enggak? Dulu pas kelas 1, aku pernah berpikir "Okey, di SMA ini aku mau bikin banyak prestasi". Waktu berjalan, boro-boro mendulang prestasi, bahkan keadaan nilai-nilai ulangan di hari-hari pertama cuma dapet bebek sampai kursi, sangat jauh beda dari gapaian waktu SMP yang namanya di remedial tuh berasa ada di gurun sahara sana, jauh. Tapi sekarang? Oh tidak, bahkan lebih dekat dari jidat sendiri. Tapi aku gak kehabisan harapan, aku pikir masih ada 2 taun lagi meeen buat memperbaiki ke-TIDAK NORMAL-an ini. Sampailah pada waktu seleksi olimpiade, coba-coba ikutan astronomi dengan alibi bahwa di SMA ini kan gak diajarin astronomi, pasti soal-soalnya kagak bakalan juwet jelimet. Ikutan deh tuh seleksi tingkat SEKOLAH. Keajaiban, tahap 1 lolos. Tapi pas penyisihan tahap 2, oke hasilnya -> GAGAL! Ralat, ini keberhasilan yang tertunda. Kenapa? Masih ada harapan ikutan seleksi tahun depan.

Setaun kemudian, dengan pengalaman gagal tahun lalu, aku beranikan diri melangkah ke lab fisika, ceritanya ikutan seleksi lagi. Kali ini seleksi cuma satu tahap dan hasilnya ---> GAGAL! Kali ini memang GAGAL yang seGAGAL GAGALnya GAGAL. Secara taun depannya aku kelas 12 dan gak ada olimpiade buat anak kelas 12. Aku cuma bisa *ngelus dada*.

Gak dapet di bidang astronomi, aku coba peruntungan di bidang Bahasa Inggris. Rencananya mau ikutan lomba speech di Bogor. Persiapan udah maksimal. Tapi semuanya BATAL karena waktunya pas-pasan dengan UAS. *ngenes*.

Hingga akhirnya pas daftar SNMPTN Undangan kemarin, aku cuma bisa meng-upload keikutsertaan aku sebagai panitia Lomba NGLS tingkat Wilayah-1 Bogor dalam data prestasi.

Ah kadang-kadang suka menyesal kenapa masuk sekolah favorit kalo cuma bisa jadi sebuah jarum dalam tumpukan jerami. Kagak keliatan!! Kalo aku masuk sekolah biasa-biasa, mungkin aku bisa jadi ikan paus di kolam. Ah tapi semua udah berlalu, dan aku yakin pasti ini semua emang udah jalan yang Allah kasih. Jalan yang pastinya TERBAIK buat aku.

Sekarang, tinggal gimana caranya aku bisa keluar dari sekolah ini dengan jadi JUARA UN! Dan masuk ke Universitas Indonesia jurusan Teknologi Bioproses.

Anyway, sekarang di sekolah lagi ngomongin buku almamater nih. Gak nyangka aku udah sampai di ujung masa SMA :'( sedih harus berpisah sama Cepot. Gonna miss you all :'(

Mar 9, 2012

Studi Islam Intensif Quotes

Besarkan Allah di hatimu, maka Allah akan membesarkanmu di bumiNya.
Hidup baik itu "pilihan". Karena Allah tidak akan merugi atas apa yang kita pilih.
Seringkali kita mengejar "kemungkinan". Sedangkan kematian yang "pasti", lebih sering kita lupakan.
-Studi Islam Intensif VIII with Ust. Ahmad Muhajir.

Mar 1, 2012

Empat Hari Terakhir

**

“Apakah kamu pernah merasa berada di dalam benteng, Ko?”
“Benteng? Maksudmu benteng pertahanan perang? Pertanyaanmu membuat aku merasa tua.”
“Kenapa?”
“Gak tau. Waktu kau bilang benteng, kesan dikepalaku hanya jaman penjajahan dulu.”
“Kamu kuno.”
“Enak saja.”
“Hahhahaa..” mereka berdua pun tertawa terbahak-bahak.
Tak lama hujan mengguyur, seakan mengusir mereka untuk kembali ke rumah masing-masing.
Malam kian larut, tapi Kiko masih terjaga. Ia kembali teringat atas pertanyaan Fin yang belum ia jawab. Ia bertanya-tanya apa maksud Fin menanyakan apa dirinya pernah merasa berada di dalam benteng.
“Benteng? Kenapa Fin bertanya seperti itu? Kenapa benteng? Dan kenapa aku yang berada di benteng?”
Satu persatu pertanyaan datang memenuhi kepala Kiko, tapi jawabannya tak kunjung ia dapat.
“Ah entahlah. Fin memang wanita aneh, dan selalu aneh.”
Kiko menjatuhkan kepalanya ke bantal. Menatap langit-langit kamar. Dan tertidur.

**

Esoknya Kiko menemui Fin.
“Fin, aku kepikiran benteng!”
“Benteng?”
“Ya, benteng pertanyaanmu.”
“Oh itu.”
“Maksudmu benteng apa?”
“Ya benteng saja. Apa kamu pernah merasa berada di dalam benteng?”
“Belum.”
“Selesai. Aku hanya butuh jawaban itu.”
“Untuk apa?”
“Untuk jawaban pertanyaanku.”
“Hah.. Kamu memang aneh dan selalu aneh.”
“Ayo kita pergi!”
Ternyata Fin mengajak Kiko ke taman bunga.
“Untuk apa kau ajak aku ke sini?”
 “Untuk diam.”
Kiko tersentak. Ia bagai terbius oleh perkataan Fin. Seketika saja ia pun diam. Kiko melayangkan pandangannya ke setiap penjuru taman. Yang ia lihat hanya bunga. Kiko tidak begitu menyukai untuk berada di tempat seperti itu.
“Aku tak suka bunga, Fin.”
“Tutup saja matamu.”
Kembali Kiko hanya terdiam mendengar kata-kata Fin. Setengah jam berlalu..
“Sekarang kita pulang saja.” Ajak Fin.
“Seharusnya kau mengatakannya tiga puluh menit lebih awal, Fin.” Kata Kiko sambil mencubit tangan Fin.
“Besok kita berpetualang ke bukit itu ya, Ko.”
“Siap Bos! Tapi..”
“Ayolah.”
“Ok.”

**

Sesuai permintaan Fin kemarin, sekarang mereka sedang bersiap pergi berpetualang. Mereka pergi ke bukit yang sering digunakan anak-anak pramuka daerah tersebut untuk petualangan.
“Ini baru aku suka, Fin. Tapi bukannya kau tak suka naik gunung?”
“Ya. Tapi kau suka, kan?”
“Ah kamu memang aneh. Dan selalu aneh.”
Mereka pun melanjutkan perjalanan mendaki bukit. Kiko tampak begitu menikmati perjalanan ini.
Matahari sudah mulai condong ke barat. Sudah tiba saatnya bagi mereka kembali ke rumah. Walaupun sebenarnya pendaki bukit tersebut hari itu bukan hanya mereka, tetap tak baik seorang lelaki dan wanita berdua di atas bukit hingga sore. Mereka memutuskan untuk segera kembali pulang.
“Bagaimana kalau besok kita ke pantai Ko?”
“Hmm oke. Aku setuju.”

**

Seperti perjanjian mereka sebelumnya, hari ini mereka akan pergi ke pantai. Pantai yang terkenal paling indah di daerah itu.
Sesampainya disana Kiko langsung berenang, sedangkan Fin memilih untuk duduk di atas pasir putih sambil menandang indahnya pesona garis cakrawala. Ia terdiam, melamun melihat hamparan laut. Karena memang hanya itu, hal yang paling ia suka saat ke pantai.
“Hai Fin. Ayo berenang.”
“Tidak. Aku disini saja.”
“Ah kau ini. Aneh dan selalu aneh!”
Fin hanya tersenyum simpul. Dan segera kembali ke lamunannya. Fin bagai menemukan dunianya saat tercenung menatap lautan luas.
Saat matahari sudah mulai berwarna oranye. Mereka kembali ke rumah.

**

Esok paginya, Kiko bangun seperti hari-hari biasanya. Namun ada yang berbeda dengan meja tempat makannya hari ini. Ada sepucuk surat tergeletak di samping piringnya.
“Ini surat dari siapa, Ma?” tanya Kiko pada Mamanya.
“Itu surat dari Fin, tadi pagi ia mengantarnya kesini.” Jawab Mamanya.
“Tumben sekali dia menulis surat.”
“Baca saja dulu. Siapa tahu penting. Tadi pagi ia terlihat begitu terburu-buru. Raut mukanya juga seperti sedang sedih gitu, Ko.”
“Kalo gitu Kiko ke kamar dulu deh Ma.”
Kiko berlari menaiki anak tangga rumahnya dan segera masuk ke kamar. Ia duduk di atas kasur dan perlahan-lahan membuka surat dari Fin.

Teruntuk Kiko, my bestie ;)
Maafkan aku tidak memberitahu kamu bahwa mulai hari ini aku pindah ke LN. Ayahku bekerja disana sekarang, sehingga aku sekeluarga harus ikut. Sebagai permohonan maafku, empat hari terakhir ini, aku ajak kau mempelajari persahabatan kita selama ini.
Aku bertanya padamu tentang benteng. Kenapa benteng? Benteng itu tempat yang kuat dan kokoh, Ko. Apa kamu pernah merasa berada di dalam benteng? Apakah kamu merasa pernah berada dalam sesuatu yang membuat kamu merasa terlindungi? Aku pernah Ko. Dan benteng itu kamu. Sahabat yang selama ini selalu ada di samping aku.

Lalu apa kamu tahu kenapa aku ajak kamu ke taman bunga? Taman bunga adalah hal yang aku sangat suka, dan kau tidak suka. Tapi kita tetap melaluinya bukan? Itu bukti kau mau menerima aku beserta kekurangan-kekurangan yang ada padaku.

Lalu apa kamu tahu kenapa aku ajak kamu naik gunung? Naik gunung adalah hal yang sangat kau suka, dan aku tidak suka. Tapi kita tetap menjalaninya bukan? Ini bukti aku mau menerima kamu beserta kekurangan-kekurangan yang ada padamu.

Lalu apa kamu tahu kenapa aku ajak kamu ke pantai di hari terakhir? Pantai adalah tempat yang kita berdua sukai.Tapi kita berbeda. Kau suka berenang disana sedang aku suka melamun disana. Itulah  tanda bahwa kekuranganmu dan kekuranganku akhirnya akan bersatu menjadi sebuah kesempurnaan.

Salam manis dari temanmu yang memang aneh dan selalu aneh,
Fin

Tak terasa air mata Kiko tak tertahan lagi dan akhirnya terjatuh. Ia tak pernah menyangka Fin yang kemarin masih berangkat ke pantai bersamanya kini telah pergi jauh dan entah kapan akan kembali.

Menjatuhkan Keputusan

Setelah sekian lama menghitung dan menimbang pilihan Universitas dan Program Studi, pada hari ini yaitu tanggal pertama di bulan ketiga tahun ke-dua ribu dua belas, akhirnya saya melakukan FINALISASI PENDAFTARAN SNMPTN Undangan. Inilah momen-momen yang mendebarkan. Keikutsertaan SNMPTN Undangan akan ditentukan dengan hanya sekali klik. Dan pada sekitar jam 12.00 siang tadi, FINALISASI pun terlaksana. Saya resmi menjadi peserta SNMPTN Undangan 2012.

Kartu Peserta SNMPTN 2012 Jalur Undangan (no photos, i'm sorry :p)



Diantara 2 Perguruan Tinggi dengan masing-masing 2 Program Studi yang disediakan, akhirnya saya putuskan untuk hanya memilih 1 Perguruan Tinggi dengan 2 Program Studi berikut ini:

1. UNIVERSITAS INDONESIA-TEKNOLOGI BIOPROSES
2. UNIVERSITAS INDONESIA-GIZI

Bismillahirrahmanirrahim.. Saya yakin apapun hasilnya adalah yang terbaik untuk saya. Sekarang tinggal bertawakkal menunggu 28 Mei 2012, hari pengumuman SNMPTN Undangan. Doakan saya ya blogwalker :)

Feb 25, 2012

Sidelines of Silence

A blue surface with its secrets, stories, and magics.
Just like a quiet girl with her soul.
Her face like a calm surface, and her heart like the depth of the ocean.
Only advanced tool that could measure it up exactly.
And only chosen heart who could understand depth of her heart.
The roar of the waves is the picture of her struggle.
The rock is the symbol of her strength when life is no longer friendly.
The beautiful beach never ends.
Like the fascination on the sidelines of her silence.

Feb 14, 2012

Pika Piki


Seperti dilaporkan pada artikel-artikel sebelumnya *yaampun. Orang penting mana lagi ini. Hahahahhh*. Udah lebih dari seminggu ini ada hal gak penting yang tanpa permisi ngaleos ke hidup aku. Kita sebut aja dia itu sebagai pupuk urea. *Gak ngerti kenapa tiba-tiba pupuk urea yang lewat di otak, ngahaha*.

Se-gak-peduli-gak-peduli-nya aku, aku tetep peduli sama efek si pupuk urea yang parah dan bikin runyam itu. Semuanya jadi terbengkalai gak karuan. Sedikit sedikit dateng di otak, sedikit sedikit dateng di jejasos, sedikit sedikit dateng di koridor sekolah, sedikit sedikit sedikit sedikit sedikit sedikit lama-lama kan jadi banyak huhhh *tarik nafas*. Intinya si pupuk urea selalu nguntit kemanapun aku pergi. Mending kalo ngasih dampak positif. Ini kagak. Pan rempong.. Hwrrrwrr *angkat kapak*.

Sebenernya gak ada kerjaan banget nulis postingan tentang ini. Tapi perlu ditekankan bahwa posting ini di tulis hanya sekedar kebetulan. Kebetulan modem lagi ada pulsanya.

Akhir kata, satu bait lagu buat pupuk urea yang walaupun pikasebeleun tetep pikiraneun.

Pergi kau ke ujung dunia
Dehidrasi di gurun sahara
Hilang di segitiga bermuda
Pergi kau ke luar angkasa
Hipotermia di kutub utara
Hilang di samudra antartika
dan jangan kembali..

Feb 12, 2012

Kubus Mimpi

Ruangan berbentuk kubus (atau balok, ya? Entahlah..) ini tempat dunia lainku dimulai. Dunia dimana pujangga-pujangga berkarya tanpa pena dan kertas atau dimana momen-momen penting kehidupan rasanya harus di-update bak selebriti ternama. Apalagi kalau bukan dunia maya.

Yup, sebagai seorang peselancar yang tak punya papan selancar apalagi ongkos buat pergi ke laut, aku putuskan untuk tetap berselancar disini, dunia maya yang bukan cuma buat neng Maya. Hehehe :D

Sebenarnya bukan dunia maya yang mau dibahas di posting ini (kasian kan kuping neng Maya nya ntar kahuruan). Tapi tentang ruangan kubus ini. Apakah gerangan? Tepat sekali (bari jeung teu ngajawab nanaon) kamar ber-cat krem yang dulu di-cat sama Ayahku.

Kenapa kamar ini?

Semenjak aku masuk SMA, satu ruangan yang paling aku hindari di rumah adalah dapur. Kenapa? Karena dapurku berbatasan langsung dengan warung yang notabene tempat para pembeli bolak balik cari barang yang mereka butuhkan.

Ya, semenjak SMA, jam sekolahku jadi bertambah. Belum lagi tugas ini-itu yang wajib diselesaikan bikin aku harus liat matahari terbit dan tenggelam di sekolah *lebay*. Intinya, jadi sedikit waktu buat bersosialisasi dengan tetangga. Nah itu sebabnya aku jadi malu-malu gitchyu kalo ketemu tetangga sekarang sampe-sampe suka lari terbirit-birit tiap ada tamu. Hahaha :D. Jangan dulu cap aku sebagai orang yang antisosial ya. Hal kayak begini cuma terjadi di rumah aja, kok. Wkwkwk..

Back to the point, karena itulah kamar ini menjadi tempat yang begitu nyaman. Kalo ada yang pembeli di warung, gak keliatan. Kalo ada tamu juga gak keliatan. Aman.. Hahahahaha..

Nah udah deh beresan postingannya. Agak gak penting ya? Hahahahhaa..

Feb 11, 2012

Ledakan

I don't feel alright!
I'm dejected.
I can't stand with situation like this.
I regret why I ever lay a hope in it.

I don't need reaction.
But I don't want a scars.

I regret for ever believing you.
And all I know right now is blue..

Feb 4, 2012

Regret


SATU-SATUNYA AKU HAL MERASA YANG BEGITU SAYA DIKECEWAKAN SESALKAN DAN ADALAH KAMU BAGAIMANA TELAH SAYA MEMBUAT BISA AKU MERASA AMAT BEGITU SANGAT YAKIN MENYESAL AKAN ANDA.

Cucur Haneut (Curhat)

Ini bukan hal pertama yang aku rasa. Terdengar berlebihan dan perspektif. Menuju ke satu titik. Pasti banyak yang sudah mengira, bahkan sebelum aku menulis apapun. Ini soal ekhm.. jatuh hati. Ya, jatuh hati. Bukan, bukan jatuh hati yang seperti itu. Tapi jatuh hati dalam makna setengah denotatif. Setengah real, dan setengah lagi sangat real. Lho? Jadi, hati aku benar-benar jatuh. Lalu pecah. Pecah..

Ah bosan. Ya kamu tahu kan? Membosankan untuk merasakan hal itu kesekian kalinya. Capek. Makan ati. Minumnya? *iklan*. Cukup, saya tidak akan berpromosi di posting ini.

Bukan kertas halus yang jadi lecek. Tapi kertas lecek yang jadi risek. Tak ada perubahan berarti. Tak ada sakit hati yang berarti. Kata-kata hiburan klasik.

Entah hormon apa yang bekerjanya bikin sesak. Yang pasti dia sedang kerja lembur didalam tubuhku sekarang. Umpama berton-ton truk gandeng sedang lalu-lalang di saluran pernafasanku. Juga di dalam batinku  *gaya pujangga*.

Padahal baru saja kemarin aku menulis namanya di pertanyaan kokologi. Katanya, nama di baris ketiga adalah cinta sejatimu. Halaaah, kacau. Apanya yang cinta sejati? Cinta belati sih ada. Menghunus-hunus perasaanku.

Ah cukup. Aku cukupkan postingan kali ini. Postingan gak jelas, seperti yang biasanya aku tullis. No conclusion. Dan terakhir, moga truk-truk gandeng ini segera migrasi ke tempat lain. I wanna be free!!!!