Showing posts with label Experience. Show all posts
Showing posts with label Experience. Show all posts

Aug 11, 2012

Tahun Ke-18 dari Kelana di Muka Dunia

"Hari ini hari yang kau tunggu, bertambah satu tahun usiamu bahagialah kamu..."

Kamis, 11 Agustus 1994.

Telah lahir seorang anak pertama perempuan dari pasangan orang tua yang saling menyayangi. Di sebuah rumah sakit khusus bersalin di daerah Jakarta Selatan. Proses kelahiran yang amat-sangat ditunggu. Dan syukurlah, bayi tak berdosa itu lahir dengan sehat dan selamat.

Bayi mungil itu kemudian diberi nama NAURA AGUSTINA. Naura berasal dari kata Naurah yang merupakan nama bunga. Dan Agustina, yap, sebagai sebuah klu bahwa anak tersebut lahir di bulan Agustus. Nama yang indah, nama yang sarat harapan.

Berbagai ucapan tanda ikut bahagia mengalir ke telinga orang tua si bayi. Beruntai doa tak luput dalam iringannya.

Tumbuh dan jadilah berguna untuk kebaikan ya, Nak.


Sabtu, 11 Agustus 2012

Desa Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat.

Di sebuah rumah kost yang sempit, seorang mahasiswa terbangun untuk makan sahur. Satu kecup dan ucap menyambut terjaganya, dari sang ibu yang amat ia sayangi--yang rela ikut bersempit-sempit tidur di kamar kost, demi menemaninya test Kemampuan Bahasa Inggris hari ini.

Ya, bayi itu, bayi itu kini telah punya jas almamater dengan logo salah satu Politeknik Negeri di daerah Bandung. Kau tahu? Ia sedang bermetamorfosis menjadi impian orang tuanya, menjadi harapan bangsanya, dan menjadi hamba pencari ridho TuhanNya.. semoga kelak kepompong itu 'kan berhasil. Semoga.....

Jul 14, 2012

The Biggest Choice of My Life, So Far

Hari ini tanggal 14 Juli 2012, berarti sekitar seminggu yang lalu, atau tepatnya 6 Juli 2012, palu itu diketuk. Palu yang (mungkin) dipegang oleh Ketua Panitia SNMPTN 2012. Ya, pukul 19:00 tepat, hasil SNMPTN Jalur Tertulis sudah dapat diakses. Jantungku berdegup, tidak karuan. Rasa penasaran, takut, trauma, optimis, pesimis, semuanya seakan berubah jadi planet-planet yang mengitari hatiku, tanpa orbit, bertubrukan, campur aduk.

Setelah ku tunda sekitar 1 jam, akhirnya aku beranikan diri mengetik http://ujian.snmptn.ac.id/ pada URL bar. Aku masukkan Nomor Peserta, tanggal lahir, dan rangkaian captcha. Kemudian aku klik "Cari". Tanpa pikir panjang, aku langsung me-minimize halaman web yang sedang loading mencari keberadaan namaku. Mengumpulkan keberanian, sekaligus memohon kelapangan dada jika hasilnya nihil. Klik!! aku maximize lagi halaman web tersebut. Dan hasilnya.................


.................aaah. Alhamdulillah! Aku masuk pilihan pertama!!

Tapi, sejurus kemudian, kebahagiaanku perlahan lenyap. Yaa, hilang. Berganti kebingungan maksimal. Pasalnya, seminggu sebelum itu, aku mendapat kabar bahwa aku diterima di Politeknik Negeri Bandung. Jurusan Teknik Kimia Produksi Bersih. Dan aku sudah daftar ulang....

IPB adalah kampus impianku sejak dulu, bahkan sebelum aku memilih UI di SNMPTN Undangan. Hanya saja, saat itu entah kenapa aku berpaling dari IPB. Rasanya sangat menyesal, apalagi saat mendengar bahwa teman-temanku yang daftar SNMPTN Undangan di IPB banyak yang lolos. Tapi, Tuhan Maha Baik, Dia langsung menghilangkan penyesalan dalam diriku dan menggantinya dengan semangat mengikuti SNMPTN Tulis. Tanpa ragu, aku pilih IPB.

Rasanya terlalu naif jika aku hanya berpegang pada SNMPTN Tulis, dan, daftarlah aku ke Politeknik Negeri Bandung, yang kabarnya lulusannya banyak diterima kerja di perusahaan ternama. Nilai plus plus bagiku yang memang mencari universitas yang bisa membuatku langsung kerja, karena mau tak mau, aku adalah anak pertama, aku akan jadi tulang punggung keluarga. Dan sujud syukur, pada tanggal 28 Juli 2012, aku dinyatakan diterima di Polban. Karena tenggat waktu untuk daftar ulang yang diberikan sangat sebentar, aku dan keluarga memutuskan untuk segera mendaftar ulang.

Aku sudah bersemangat sekali untuk berkuliah disana......

Namun, pada 6 Juli 2012, ada kabar gembira lain yang datang, nikmat luar biasa dari Allah SWT bahwa aku diterima di Kampus Impianku, kampus dambaanku sejak lama.

Aku dilema, bingung, galau. Keduanya sama baik di mataku. Sulit rasanya untuk memilih, juga berat rasanya untuk meninggalkan salah satu dari keduanya.

Hingga akhirnya aku sampai di hari kemarin, 13 Juli 2012, deadline pengunggahan data ke IPB. Aku memutuskan untuk tidak melakukan pengunggahan apapun. Dengan kata lain, Bismillahirrahmanirrahim, aku memilih Polban. Meninggalkan Kampus Impian menuju Kampus Impian lainnya.

Sekarang, aku sedang berusaha memantapkan hati.
Ya Allah, tolong aku.

This is the biggest choice of my life, so far.

Jun 20, 2012

Sudah Tiba Waktunya?

Tenda biru dan putih berhias soundsystem yang berdiri gagah sambil berteriak-teriak di samping panggung. Tampak adik-adik OSIS yang bertebaran membawa kamera menawarkan foto 10.000 rupiah perlembar. Teman-teman sebaya perempuan pakai kebaya terbaiknya. Dan yang lelaki menyetarakan dengan jas yang membuat nampak serasi.

Kutengok diriku. Tertutup sebuah kebaya hijau.

Dua hari kemudian, buku almamater dan ijazah telah tiba di genggamanku. Kubuka buku tahunanku berkali-kali.

Dengan mata, telinga, tangan, dan kaki yang masih tak percaya. Langkah SMA-ku selesailah sudah.

May 5, 2012

Aku Ingin Menulis dengan Bebas

Aku teringat peristiwa ababil dua tahun yang lalu. Kalau aku mengalaminya dua tahun lebih lambat, mereka bilang itu "galau", ya entahlah, terserah bagaimana mereka menyebutnya.

Pada saat itu, aku baru beberapa bulan berselancar di jejaring sosial -setelah tiga tahun bergelut di sana, aku sadar sosialisasi di dunia nyata memang jauh lebih baik, itu presepsiku, kalian bebas jika punya pendapat sendiri-, sebut saja "Muka Buku". Suatu hari, aku update sebuah status tentang sebuah kerisauanku di usia pancaroba. Tak lama kemudian, ada seorang yang terlihat jenius, cerdas, dan pintar -yang belum pernah aku temui, tidak satu sekolah, bahkan tidak satu daerah- mem-post sesuatu di dindingku. Dengan bahasa Inggris yang fluent, kurang lebih dia bilang,
Ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan tentang hal itu.
Jleb, makhluk darimana ini? Tiba-tiba datang dan mempermalukan sebagian diriku kepada sebagian diriku yang lain? Aku pikir, kasihan sekali dia, hidupnya terlalu diorganisir. Itu baik sih, tapi sebuah anugerah seindah itu mengapa musti di tolak? Lagipula, aku sudah SMA. Aku sudah tak pernah ingusan meyerupai angka 11. Aku sudah dewasa dan bisa membedakan mana yang baik, dan mana yang buruk. Bisa membedakan mana yang harus dipost atau tidak dipost di jejasos. Huffh.. sadarkah dia bahwa perkataannya justru membuat aku terlihat sibuk dan lebih mementingkan urusan "anugerah" dibanding belajar. Dia membuat aku tampak bodoh dan kekanakkan. Aku tidak suka.

Bagiku, tak ada yang salah dari hal ini selama aku masih dalam lingkaran. Aku punya prinsip, wahai kakak Jenius!.

Kenapa aku mempost tentang ini sekarang? Hfu, baru saja aku baca sebuah situs yang postingannya hampir semua bertema cinta, dan dia bicara begitu terbuka, apa adanya. Kemudian aku teringat si Kakak Jenius itu, dan menyadari selama ini postinganku terlalu banyak yang disamarkan. Ah! Itu semua karena perkataan dia dua tahun yang lalu. Yang hingga kini terus membuat aku terkekang. Dengar, aku hanya ingin menulis dengan bebas!

Mar 22, 2012

Tiga Tahun di SMA Ini

Well fine, hari ini abis praktek biologi yang katanya rajanya ujian praktek. Hrrrr. Kenapa? Bayangin aja, kita harus menghafal dan memahami 5 kegiatan praktek yang aduhai. Selain itu, gurunya terkenal PER-FECT!. Salah menggunakan pipet pun minus 1 nilainya. Tapi, Pak Guru, I'm glad I've been taught by you :). Cukup bahas ujian prakteknya, sekarang kita kupas inti "kenapa aku buat postingan ini".

Oke teman, udah 3 taun nih aku belajar di SMA yang pernah jadi SMA dambaan aku sejak SD ini. Rasanya... you know what? I feel such a looser! Gimana enggak? Dulu pas kelas 1, aku pernah berpikir "Okey, di SMA ini aku mau bikin banyak prestasi". Waktu berjalan, boro-boro mendulang prestasi, bahkan keadaan nilai-nilai ulangan di hari-hari pertama cuma dapet bebek sampai kursi, sangat jauh beda dari gapaian waktu SMP yang namanya di remedial tuh berasa ada di gurun sahara sana, jauh. Tapi sekarang? Oh tidak, bahkan lebih dekat dari jidat sendiri. Tapi aku gak kehabisan harapan, aku pikir masih ada 2 taun lagi meeen buat memperbaiki ke-TIDAK NORMAL-an ini. Sampailah pada waktu seleksi olimpiade, coba-coba ikutan astronomi dengan alibi bahwa di SMA ini kan gak diajarin astronomi, pasti soal-soalnya kagak bakalan juwet jelimet. Ikutan deh tuh seleksi tingkat SEKOLAH. Keajaiban, tahap 1 lolos. Tapi pas penyisihan tahap 2, oke hasilnya -> GAGAL! Ralat, ini keberhasilan yang tertunda. Kenapa? Masih ada harapan ikutan seleksi tahun depan.

Setaun kemudian, dengan pengalaman gagal tahun lalu, aku beranikan diri melangkah ke lab fisika, ceritanya ikutan seleksi lagi. Kali ini seleksi cuma satu tahap dan hasilnya ---> GAGAL! Kali ini memang GAGAL yang seGAGAL GAGALnya GAGAL. Secara taun depannya aku kelas 12 dan gak ada olimpiade buat anak kelas 12. Aku cuma bisa *ngelus dada*.

Gak dapet di bidang astronomi, aku coba peruntungan di bidang Bahasa Inggris. Rencananya mau ikutan lomba speech di Bogor. Persiapan udah maksimal. Tapi semuanya BATAL karena waktunya pas-pasan dengan UAS. *ngenes*.

Hingga akhirnya pas daftar SNMPTN Undangan kemarin, aku cuma bisa meng-upload keikutsertaan aku sebagai panitia Lomba NGLS tingkat Wilayah-1 Bogor dalam data prestasi.

Ah kadang-kadang suka menyesal kenapa masuk sekolah favorit kalo cuma bisa jadi sebuah jarum dalam tumpukan jerami. Kagak keliatan!! Kalo aku masuk sekolah biasa-biasa, mungkin aku bisa jadi ikan paus di kolam. Ah tapi semua udah berlalu, dan aku yakin pasti ini semua emang udah jalan yang Allah kasih. Jalan yang pastinya TERBAIK buat aku.

Sekarang, tinggal gimana caranya aku bisa keluar dari sekolah ini dengan jadi JUARA UN! Dan masuk ke Universitas Indonesia jurusan Teknologi Bioproses.

Anyway, sekarang di sekolah lagi ngomongin buku almamater nih. Gak nyangka aku udah sampai di ujung masa SMA :'( sedih harus berpisah sama Cepot. Gonna miss you all :'(

Jan 23, 2012

Career Day 2012

Kemarin, pada tanggal 22 Januari 2012 telah diadakan sebuah event di SMAN 1 Cibadak yang diadakan oleh para alumnus SMAN 1 Cibadak, Event untuk masa depan ini diberi judul  CAREER DAY 2012.

CAREER DAY 2012 adalah event yang bertujuan untuk
• Memberikan arahan agar siswa dapat mengenali potensi diri yang dimiliki.
• Menumbuhkan serta membangkitkan Semangat Siswa SMA dalam belajar.
• Menumbuhkan semangat siswa-siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
• Mengenalkan Perguruan Tinggi dan Dunia Kerja.
• Memberikan gambaran tentang kosentrasi atau jurusan yang akan dipilih di perguruan tinggi.
• Memberikan Informasi Seputar Beasiswa di Perguruan Tinggi.
• Memberikan informasi seputar perguruan tinggi yang ada di Indonesa, baik negeri maupun swasta.

Event ini terdiri dari banyak acara lagi di dalamnya. Diantaranya talkshow dengan Dosen Institut Pertanian Bogor Dr. Etih, training motivasi dari Kang Dewa Eka Prayoga, serta kiat dan strategi SNMPTN oleh Kang Panji Adhipura. Dan ketiganya merupakan alumnus dari SMAN 1 Cibadak.

Selain ketiga acara tersebut, ada salah satu acara yang membuat kita semua anak kelas XII so much excited. Yaitu acara KAMPUS FAIR. Acara ini bertujuan untuk membuka pengetahuan anak kelas XII sedalam-dalamnya tentang Universitas yang mereka minati. Pada acara tersebut setiap alumnus dari universitas masing-masing mendirikan stand di sekitar SMA Negeri 1 Cibadak. Dan para peserta bisa mengunjungi stand mereka untuk bertanya segala macam tentang Universitas tersebut.

Karena aku sudah terlalu letih, akhirnya aku hanya mengunjungi 5 stand. Yaitu stand UNSOED, UGM, UNPAD, ITB, dan terakhir Universitas yang sangat aku harapkan bisa jadi mahasiswanya tahun ini. Yaitu UNIVERSITAS INDONESIA atau biasa disingkat UI.

Di stand-stand tersebut aku hanya berkunjung kurang dari 10 menit kecuali di stand UI aku menghabiskan waktu hingga kurang lebih 1 jam. Sampai-sampai, ketika selesai mengunjungi stand UI, sudah banyak stand yang tutup. Sedikit menyesal, apalagi belum ada PTK dan PTS yang aku kunjungi, yang setidaknya bisa jadi alternatif jika aku belum rezeki di PTN.

Di stand UI tersebut, banyak pengetahuan yang bisa aku peroleh dari akang-akang dan teteh-teteh. Diantaranya dari mereka yang berkuliah di FTUI, FMIPA, serta FEUI.

Dan yang paling membuat berkesan adalah...

*Ketika aku sampai di stand UI, aku langsung mencari brosur FTUI.*
Aku: "Kang, Teh, brosur fakultas tekniknya dimana?"
Akang: "Wah udah abis."
Aku: "Haaaaaaaaaaaaah? Masa kang? Serius? Yaaaaaaaaaah." *kecewa berat*
Akang: "Hmmm yaudah, buat yang minat ke teknik, ini ada." *kata akang tersebut sambil ngambil brosur di bawah meja*.
Yeaaah, senengnya bukan main. Akhirnya setelah hampir putus asa, sampai juga brosurnya di tanganku..


Tidak sampai disana. Saat mengobrol dengan akang-akang dan teteh-teteh, aku melihat ada kalender FTUI.

Aku: "Kang, itu kalender fakultas teknik ya?"
Akang: "Iya."
Aku: "Ih.. pengen.." *padahal aku tidak terlalu serius ingin memintanya. Karena aku pikir, itu untuk dijual dan harganya pasti mahal.*
Akang: "Hmmm.." *setelah berdiskusi dengan temannya, tiba-tiba..* "Yaudah, nih buat cewek yang mau masuk teknik, akang kasih :)"
Aku kaget bukan kepalang. Apa benar kalender gagah ini sekarang jadi milikku? Aku tidak percaya. Tak lama kemudian aku jadi bertambah senang. Bagaimana tidak? Menurut pengakuan akang itu, ia hanya membawa 3 buah kalender. Satu untuknya, satu untuk BK, dan satu lagi sekarang terpampang indah di kamarku. Alhamdulillaaaaah :')


Selain diberi secara gratis, aku juga membeli sebuah notebook (buku catatan berupa kertas, bukan laptop kecil :P) berwarna kuning yang notabene warna khas UI. Ini dia...


Oh ya, sekalian, aku juga punya UI stuff lainnya yang diberi oleh akang-akang dan teteh-teteh saat promosi ke kelas. Ini dia, stikker yang hingga sekarang belum berani aku tempel..


Haturnuhun pisan akang, teteh.

Dec 23, 2011

Tur Jogjakarta

Jogjakarta, satu kota yang pernah-hanya-jadi-angan-angan. Semenjak tur 650.000 itu, sudah bukan lagi. Yaaah, Jogja dengan candinya, keratonnya, taman pintarnya, malioboronya, bukan angan lagi.

Sedikit dikecewakan oleh harap-harap perjalanan indah yang tidak terealisasi. Saya yang single ini, merasa terkucil sepanjang tur. Haha tapi tak apalah selama ada teman, enjoy aja. Sekalipun gak ada teman, masih puna dua kaki buat jalan sendiri.
Perjalanan dimulai tentu saja dari sekolah, eh tidak, dari rumah, tepatnya kasur. Setelah siap tektek bengeknya maka berangkatlah menuju sekolah danseterusnya danseterusnya. Sekitar jam 12an transit di Tasikmalaya. Makan di RM Trio Macan, eh Trio Indah. Buang air kecil bayar 1000 (yang barusan disensor ya). Perjalanan lanjut ke Jogja. Perjalanan Tasik-Jogja lebih seru daripada perjalanan Sukabumi-Tasik. Ketawa-ketawa. Klasik lah.





Setibanya di Jogja langsung disuguhkan makan di RM Ambar Ketawang. Gitu~gitu~gitu~. Check in hotel Amarta, Jalan Wates. Tidur sekamar bertujuh...

Sekamar BERTUJUH

...ketika grup lain cuma berlima atau berenam. Kamarnya cukup. Gak sesempit yang saya kira. Tidur nyaman~
Besoknya, ke-single-an mulai terasa. Banyak romeo yang rela pindah bus buat duduk samping julietnya. Hatiku berbisik lirih. Mana romeoku? Plakk! Zzzz...

Duduk sama Revi dan Herlan menuju Taman Pintar. Roma-romanya Taman Pintar sih mirip Iptek yang di TMII. Biasa saja no kesan. Lanjut ke Keraton, yah begitulah dimana-mana keraton kayak gitu-gitu aja. Ada segala macam alat-alat dan perkakas bekas kerajaan dulu. Dari mulai senjata sampai sendok. Dan akhirnya sampailah pada acara yang saya tunggu-tunggu. Go to Prambanan Temple. Hujan turun deras, jadi kurang asik. Okelah sewa payung 5000 aku caw. Ditinggal temen-temen dan akhirnya jalan sendiri. Galau ngeliatin di depan-belakang-samping kiri-samping kanan cuma pasangan doang yang pake satu payung berdua. Asyiknya mereka bisa patungan sewa payung. *nangis di bawah shower*.

Malamnya it's time to shopping. Mampir ke djava terus lanjut ke Jl. Malioboro. Beli barang-barang biasa lah. Bakpia, lanting, brem, baju, topi, tas, de el el yang notabene pesenan orang doang. Akunya cuma dapet kaos sajahhhh.

Kalender menunjukkan tanggal 21. Diusir dari hotel. Ngungsi ke bagasi bus. Perjalanan lanjut lagi nih. Ke Monumen Jogja Kembali a.k.a Monjali. Nah inilah satu-satunya tempat yang ninggalin kesan mendalam buat aku. Hampir nangis dengerin cerita dari guide yang udah tua itu. Katanya-waktu nunjukkin salah satu foto perjuangan di museum, pernah ada satu kakek dateng kesitu terus nangis menatap foto orang dengan bambu runcing di tangannya itu, dan dengan lirih ia bilang "Ini foto saya". Huwaaa ga tahan pengen nangis.

Abis gitu ada diorama-diorama perjuangan. Kerasa banget suasana semangat nya. Padahal cuma patung. Salut..

Dan terakhir kita menuju Borobudur. Candi yang pernah masuk tujuh keajaiban dunia itu. Sebelumnya belanja salak dulu di Muntilan. Suasana di Borobudur gak jauh beda sama Prambanan. Tapi yang berkesan itu waktu masuk ke galeri uniknya. Temen-temen pada bayar 2.500, tapi aku yang saat itu jalan sama salah satu guruku; Bu Yati, boleh masuk gratis. Penjaganya kira, saya juga pembina 0:) hoho inilah salah satu keuntungan punya badan tinggi besar. Wkwk.

Perjalanan selesai dan kembali ke rumah. Sekali lagi cuma Monjali yang berkesan buat saya.

Monumen Jogja Kembali (Monjali)

Bersama teman sekelas. CEPOT: Cenat-cenut Ipa Opat.


Oct 23, 2011

Finally, I COULD SWIM !!

Serius, dari aku lahir *lebay*, aku emang takut sama yang namanya air. Bukan berarti aku ga suka mandi ya. Suka sih (sih? ragu deh. haha) Kalau cuma basuh badan si oke, tapi kalo yang namanya keramas, it used to worst thing ever! Hahaha. Sampe-sampe harus selalu dikeramasin. Tapi semua itu berakhir waktu aku naik sekitaran kelas 5 SD. Udah berani keramas sendiri yeyeyeye *give a stand applause everybody!*.

Walau gitu ada sesuatu yang nyesek di hati aku. Apa itu? Ahem, berenang! Yaaaa, setiap kali pergi ke tempat berenang, hal yang pertama kali aku perhatikan adalah... pelampung. Memalukan banget yaaaaa. Emm.. haha. Kusabab kuring paling sieun ka nu ngaranna ngojay. *Gak ngerti ya? Em, translate di google aja boleh. Dari bahasa Jerman barat ya.* ahahaha.

Serius lagi ah, iya jadinya dari aku kenal dunia nih, aku belum pernah bisa berenang. Bisa sih waktu SMP, ngambang doang cuma sekali-kalinya itupun dipaksa. Dan sampai tanggal 22 OKTOBER 2011 aku belum pernah berenang yang benar-benar berenang.

MINGGU, 23 OKTOBER 2011. Entah ada angin apa yang merasuk ke dalam tubuh paman ku. Tiba-tiba ngajak berenang gitu deh sekeluarga. Cieh asik nih ngisi hari Minggu. Seenggaknya bisa duduk-duduk di pinggir kolam sambil jagain si Yudis (sepupuku usia 4 tahun) berenang. It's okay. Kolam cetek doangan mah gue bisa. Haha.

Dan gatau ada angin apa juga, perasaan tuh pengen bisa berenang ngeliat adik dan sepupu-sepupu yang notabene lebih muda dari aku pada bisa berenang. Well, masa gue ga bisa? Malu tingkat kabupaten dongs ah *bershower*. Akhirnya dengan segenap keberanian yang ada di hati gue, pelan-pelan gue jalan ke tengah kolam. Deg-degan kebawa ombak-ombak kecil kolam. Seriusan gemeteran taugaaaak. Sampe ada anak kecil ngeliatin gue yang saat itu sedang pasang muka orang yang lagi kerepotan ngatur keberanian. Dan yah, aku belajar berenang. Sendirian. Nyoba dari yang cetek terus yang agak dalem (sebenernya cuma sepinggang, haha). Dan setelah dua jam berlatih, akhirnya keajaiban bangetttt, aku bisa. Yeaaaaaaah! *give one more standing applause heyaaaaa!* hahahaa. :') terharu.


Perlu dicatat, gak akan aku lupain hal ini di rentetan riwayat hidup. Bahwa pada hari MINGGU, 23 OKTOBER 2011 akhirnya siswi kelas 3 SMA bernama Naura Agustina yang sepanjang hidupnya merasa tertindas batin melihat teman-temannya bisa berenang, akhirnya beerhasil menuruti jejak langkah teman-temannya. Naura akhirnya bisa juga sama yang namanya berenang :D