Feb 4, 2012

Cucur Haneut (Curhat)

Ini bukan hal pertama yang aku rasa. Terdengar berlebihan dan perspektif. Menuju ke satu titik. Pasti banyak yang sudah mengira, bahkan sebelum aku menulis apapun. Ini soal ekhm.. jatuh hati. Ya, jatuh hati. Bukan, bukan jatuh hati yang seperti itu. Tapi jatuh hati dalam makna setengah denotatif. Setengah real, dan setengah lagi sangat real. Lho? Jadi, hati aku benar-benar jatuh. Lalu pecah. Pecah..

Ah bosan. Ya kamu tahu kan? Membosankan untuk merasakan hal itu kesekian kalinya. Capek. Makan ati. Minumnya? *iklan*. Cukup, saya tidak akan berpromosi di posting ini.

Bukan kertas halus yang jadi lecek. Tapi kertas lecek yang jadi risek. Tak ada perubahan berarti. Tak ada sakit hati yang berarti. Kata-kata hiburan klasik.

Entah hormon apa yang bekerjanya bikin sesak. Yang pasti dia sedang kerja lembur didalam tubuhku sekarang. Umpama berton-ton truk gandeng sedang lalu-lalang di saluran pernafasanku. Juga di dalam batinku  *gaya pujangga*.

Padahal baru saja kemarin aku menulis namanya di pertanyaan kokologi. Katanya, nama di baris ketiga adalah cinta sejatimu. Halaaah, kacau. Apanya yang cinta sejati? Cinta belati sih ada. Menghunus-hunus perasaanku.

Ah cukup. Aku cukupkan postingan kali ini. Postingan gak jelas, seperti yang biasanya aku tullis. No conclusion. Dan terakhir, moga truk-truk gandeng ini segera migrasi ke tempat lain. I wanna be free!!!!

0 komentar:

Post a Comment