Jan 7, 2012

Krisis Optimis

Sekarang itu sudah tahun 2012. Sudah dekat dengan waktu UN yang dijanjikan pemerintah. Sudah sangat dekat dengan pendaftaran SNMPTN Undangan. Tapi apa perbekalan yang sekarang saya pikul? Satu hal, yang menyebar jadi banyak. Apa itu? KENDALA. Beberapa kendala-kendala saya-yang sekarang lagi terjepit antara ketidak-siapan dengan deadline yang semakin mendekat- kira-kira kaya ginilah kerumetan pikiran ku saat ini:


 
1. Mimpi yang selalu bertabrakan.
Maksudnya? Ya, bertabrakan. Misalnya aku ingin masuk universitas ini jurusan ini lewat SNMPTN Undangan. Kemudian aku dapat kabar bahwa salah satu temanku yang notabene punya riwayat prestasi jauh lebih baik daripada saya pun mau masuk universitas itu dengan jurusan yang persis sama. Brakkkkk!! *gak pake e* Rasanya kaya ditubruk truk gandeng lima. Satu hal yang sudah kumimpikan lama. Dicari tahu habis-habisan. Dibangun tinggi-tinggi. Tiba-tiba pupus begitu saja. Lenyap begitu saja. Dan hancur begitu saja.
Sakit rasanya sakiiiiiit *loh?*. Dan akhirnya yang muncul di benak saya..
  • Kenapa dulu ga gini, kenapa dulu ga gitu.. PENYESALAN
  • Kenapa sih dulu Pak ini Bu ini gak adil blah blah.. SUUDZHAN
  • Kenapa sih aku gak masuk seleksi olimpiade atau apalah.. TIDAK MENSYUKURI NIKMAT
Jatuhnya malah hal buruk itu kembali kepadaku. Sudah mimpi yang "tertabrak" lalu kini dapat bonus; dosa. Oh tidaaaak!

 2. "Jangan kuliah jauh-jauh" my Mommy said.
Yaps, aku ini salah satu pecinta novel karya A. Fuadi yang berjudul Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna. Ada salah satu pesan tersurat berbunyi : "Jangan cari kemuliaan di kampung kelahiranmu, sungguh kemuliaan itu ada dalam perantauan di usia muda.". (Terjemahan bebas syair Sayyid Ahmad Hasyimi). Tuh kan.. kalimat itu bikin aku jadi semakin yakin buat merantau kuliah jauh. Hehehe..

Tapi KENDALA nya ya itulah seperti di subjudul posting ini. Ibuku-yang aku yakini sangat menyayangiku- melarang. Beliau memang tahu benar seperti apa anaknya ini. Penakut, gak bisa jauh dari Ibu. Sebenarnya aku bukan penakut, tapi aku keseringan paranoid. Gitu aja kok~ *alibi*

Selain itu, alasan lain Ibu adalah perihal tanggung jawab. Ibuku yang kini jadi single-parent semenjak Ayahku pergi ke sisiNya begitu khawatir untuk melepasku jauh-jauh. Aku mengerti tentang ini, bahkan sangat mengerti. Namun di lubuk hati terdalam, ada satu keinginan besar yang menggebu. AKU INGIN BERUBAH. Ya, berubah. tidak penakut sering parno lagi dan bisa mandiri. Walaupun aku sendiri sangat tidak yakin.

Point kedua bikin aku benar-benar... galau.

3. Jurusan yang gonta-ganti
Point ini sangat berhubungan dengan point pertama. Aku yang tadinya mantap pilih jurusan ini, kemudian gara-gara point pertama akhirnya berubah. Terus mantap di jurusan ini, kemudian ada yang bilang begini-begini, berubah lagi. Bagaikan air di daun talas. Kebawa arus.. Aku gak boleh kayak gini!

4. Nilai nilai nilai~
SNMPTN Undangan itu dilihat dari nilai raport yang kita peroleh di SMA. Nah, masalahnya ada yang mengganjal tentang nilai peralihanku ke kelas XI. Banyak mapel yang turun. Hmm.. soal ini aku gak bisa berbuat apa-apa. Hanya berdoa kepada Allah semoga ada keajaiban. Aamiin..

Nah, kira-kira begitulah hiruk pikuk pikiranku saat ini. Inilah salah satu akibat dari penyakit hati; menunda. Pesanku buat adik-adik kelas (kalau-kalau baca postingan ini), jangan pernah menunda buat pilih jurusan dsb. Daripada pusing di akhir kayak saya ..-___-..

Sekian. Jangan lupa amanat saya yaa :D

Oh iya, inti dari semua curhatan saya ini yaitu: saya benar-benar krisis rasa optimis untuk saat ini. Tapi akan saya renovasi sesegera mungkin :)

Salam manis,
Aruan Nara

0 komentar:

Post a Comment