Jan 20, 2012

Tentang Tangis Rindu

Suatu event yang paling disorot oleh mata-mata yang haus akan seni.
Keindahan seni, keunikannya, dan kreatifitas. Warna-warna pengisinya.
Kami adalah kerumunan kecil, yang mencoba mengadu nasib.
Semacam mencoba peruntungan, di masa-masa terakhir di masa-masa yang katanya terindah.
Bukan hal mudah untuk menyatukan 36 kepala menjadi suatu harmoni.
Tapi dengan pita-pita suara yang harus sering menegang, kita terus coba.
Semua hal terbaik kita coba untuk persembahkan.
Untuk satu kata. Terakhir.

Hingga saat-saat yang paling membuat hati kami berdebar.
Hal yang membuat batas antara ragu dan yakin semakin tipis.
Akhirnya tiba...

Semuanya berjalan..
Tak seindah bagaimana aku mencipta imaji dalam benak.

Terbesit suatu rasa iri yang dahsyat.
Ketika mengintip bagaimana yang lainnya bisa memberi sesuatu yang total.
Aku begitu terpuruk, mungkin juga mereka ber-tigapuluhlima.
Kecewa yang luar biasa seakan meluluhlantakkan khayal akan akhir yang sempurna.

Tapi saat kembali, aku lihat kedalam diriku.
Ada hal yang tersembunyi diantara kumpulan kecewa.
Dimana rasa syukur yang hilang??

Sungguh inilah satu hal yang seharusnya tidak hilang.
Satu hal yang bisa jadi jembatan agar selamat dari derasnya rasa kecewa.

Betul saja..
Tidakkah aku lihat rencana indah apa dibalik semua keterpurukan ini?

Lihatlah.. betapa Allah begitu menyayangiku.

Bukankah hal yang indah akan jadi sebuah kenangan yang ketika diingat-ingat akan membuat tetes airmata terjatuh?
Lalu tak terbayangkan kah olehku jika saja persembahan tadi terkubur jadi sebuah kenangan indah?
Yang suatu saat akan meluap.
Mencipta rasa rindu yang dahsyat.
Lalu aku akan menangis?

Mereka ber-tiga puluh lima adalah perkumpulan terbaik yang pernah mengisi masa-masa sekolahku.
Mereka adalah orang-orang terbaik yang pernah memasuki ruangan kehidupanku.
Dan mereka adalah orang-orang yang akan paling aku rindukan ketika nanti mereka tak ada disampingku lagi.

Mungkin inilah jalan terbaik.
Dan mungkin memang lebih baik begini.
Agar mengurangi rasa sakit..
Dalam tangisan rinduku pada mereka nanti..

I love you all as always, Cenat-Cenut Ipa Opat.

0 komentar:

Post a Comment