Mar 27, 2013

Dulu


Dulu ia hanya punggung yang menghilang seiring transformasinya menjadi siluet dihadapan sengat cahaya dari balik jendela.
Dulu ia hanya tokoh nyata yang tanpa izinnya ku reka jadi pangeran dalam imajiku yang egois.
Dulu ia terduga sebagai pemilik tulang rusuk yang Tuhan titipkan menemaniku berjalan jauh dimuka dunia.
Dulu ia hanya kerabat yang diam-diam ku puji dalam hingar, agar tak ada satu makhluk, yang berkuping ultrasonik sekalipun, mampu mendengar.
Dulu... dulu.. dulu.
Semuanya hanya ceritera yang tak diabadikan di dongeng manapun.
Hanya konsep masa lalu, yang ada, tapi tak pernah kuasa kembali aku pinta.

0 komentar:

Post a Comment