Jan 9, 2013

Pencuri Tempo

Salahkah jika aku menjadi pencuri?
Pencuri tempo.
Wahai dirimu, yang berdiri di depan pekatnya cahaya matahari.

Wahai dirimu, andai saja mengukur kepekaan itu semudah mengukur suhu di laboraturium fisika terapan.
Mungkin tak akan ada ketololan yang mencari-cari sepatumu di tengah kerumunan.
Mungkin tak akan ada ketololan yang bahkan mengingat setiap detil sepatumu.

Wahai dirimu, siluet yang terlukis di kanvas cahaya.
Mengapa sepatu itu lekas sekali menghilang, setiap jam UAS usai.
Dua tangga sempit, dua tangga luas, secepat satu langkah melahap dirimu.
Dan kehilangan dirimu, ternyata lebih menyakitkan daripada memecahkan termometer di laboraturium korosi.

Hahaha..

0 komentar:

Post a Comment