Dec 17, 2012

Analogi Sepi

Lembayung senja masih menggoda pinisi yang sepi tanpa kemudi.
Masih bergejolak iri melihat pesona cakrawala yang tanpa cacat membuat langit dan laut terpatri.
Sejauh ku memandang, burung-burung camar tetap tampak berkoloni.
Suara deru ombak masih memenuhi ruang, meraih tepian, saling berlari.
Tapi disini- kenapa gelombang bunyi denting jarum jam masih sanggup ditangkap daun telinga?
Masih bisa menjamah membran timpani?
Menggetarkan malleus, incus, dan sanggurdi?

Apakah fase terakhir dari rasa sepi sedang ku layari?
Dengar!
Bangku nahkoda berderak tanpa penunggang.
Kapalku..
Karam.

1 komentar:

Post a Comment