Jul 18, 2012

Surat dari Perindu

Teruntuk: Seseorang yang hidup di pikometer permukaan bumi dalam galaksi bimasakti.

Dear, you.

Kamu kenal dengan si pelari cepat yang abstrak bernama waktu?
Ya, dia, yang perlahan mencipta jarak antara ujung jemari kakiku dan ujung jemari kakimu.

Tahukah kamu? Waktu kian ganas berjalan, membiarkan aku terseret-seret sambil meremas ujung bajunya
Ia tak peduli dengan tetesan darah dari pori keringatku, kelelahan "mengemis", memintanya selangkah berjalan mundur, atau sekadar sedetik berhenti.
.
Lima liter darah dari tubuh manusiaku, perlahan habis mengalir. Terbuang konyol.
Menyaksikannya yang masih terus berjalan.

Dia yang tak pernah sudi berbalik, menonton tanganku yang sebentar lagi akan sobek, terkoyak, lalu putus.
Menahan lajunya, dari ujung bajunya.

Dan tahukah kamu? Dia-masih-tetap-terus-berjalan. Tak semilidetik pun menggubris ke-nyaris tamat-an ku.

Hingga dia membawaku ke garis perhentianku dalam galaksi otakmu.
Mengubahku menjadi patung dalam diorama, yang terduduk di tanah tandus dalam salah satu sudut memorimu... kaku.

Semua terhenti, tanpa sempat terucap.
Tanpa kamu sempat mendengar.

0 komentar:

Post a Comment