Sep 8, 2012

Berhentilah

Aku tak pernah punya rencana, atau buku-buku catatan to-do-list dalam genggaman. Aku juga tak pernah menginginkan untuk diserupai dengan keledai dungu dalam pepatah, jatuh ke lubang yang sama sampai dua kali. Aku bukan mahkota-mahkota dandelion yang selalu membuntuti angin kemanapun ia berhembus. Jangan kau pikir aku pasrah, aku payah. Kau perlu tahu, sudah ku coba mengelak. Tapi kedua sisi manusiawiku tak hentinya saling bersikukuh. Lalu aku bisa apa?

Aku bukan perwira yang bisa mengambil alih komando kedua sisi manusiawiku sebagai prajurit. Aku punya kendali. Sayangnya, kini baru aku tahu, kendaliku punya batasan. Seringkali bongkah demi bongkah bagian yang dititipi dalam batinku membangkang. Dan disinilah, kendaliku sudah tiba di batasannya.

Sekali lagi berhentilah menyalahkan. Karena bahkan kamu tak sanggup untuk sekadar... mengerti.

0 komentar:

Post a Comment