Oct 2, 2011

Did It "It"?

Tak sepantasnya jika aku lakukan ini. Aku tak paham kenapa aku harus bekerja sekeras ini. Menguntai kata demi kata. Mencari wajah demi wajah. Hanya untuk membuat sesuatu yang akhirnya menyiksaku.

Apa aku setega ini pada diriku sendiri? Mengharapkan satu hal yang sudah didiktekan padaku ti-dak-mung-kin. Kau bisa gambarkan aku seperti megharap air membeku pada suhu 100 derajat celcius.

Lalu bagaimana?

Mengapa satu bongkah perasaan yang mulia ini seringkali meyakitkan? Mengoyak habis satu kertas penuh majas-majas perasaan yang dengan sulit aku rangkai.

Lalu bagaimana lagi?

DID IT "IT"?

0 komentar:

Post a Comment