Dec 31, 2013

Untukmu

Untukmu.. Seorang pangeran yang sudah tertulis sebagai pelengkap setengah agamaku di lauhul mahfuz. Seorang yang tangguh mempertahankan prinsipnya. Seorang yang kelak menjadi imam shalat tahajjudku. Untukmu, Aku hendak memberitahu bahwa aku adalah wanita yang biasa saja. Aku tak sepiawai akhwat-akhwat berkhimar panjang itu dalam memperbaiki diri. Tapi sungguh, aku senantiasa berusaha. Pun aku adalah wanita yang lemah dalam beriman. Tapi aku tahu Tuhan menciptakanmu untuk menguatkan aku kala aku mulai lemah, yang memelukku kala aku mulai terhempas. Suatu...

Nov 6, 2013

Spirit of Java

Solo. Aku bukan hendak bercerita tentang penyanyi yang bernyanyi sendirian, melainkan tentang nama sebuah kota menawan yang begitu tersohor di Provinsi Jawa Tengah. Suatu hari di bulan Juli 2011. Jam tanganku menunjukkan pukul 20:00 WIB. Aku, ibu, dan adikku serta beberapa anggota keluarga kami yang lain tengah berdiri di peron statisun Gambir. Menunggu kedatangan kereta...

Oct 4, 2013

Beda

Masih jelas dalam linimasa sejarah, saat aku seakan gila. Saat aku suka mereka-reka cerita yang sesungguhnya tak ada. Saat aku gemar bercerita, cerita yang disana-sininya kutambahkan versiku sendiri. Menyesal. Menyesal akan begitu banyaknya kamuflase yang aku guratkan sendiri. Begitu banyaknya khayalanku yang bahkan aku tau itu masih bermil-mil jauhnya dari kenyataan. Tapi apalah daya? Dulu aku terlalu angkuh untuk buang muka dari kesemuan. Dulu aku terlalu acuh untuk menoleh pada kenyataan. Dulu aku begitu bodoh untuk terus mengejar fatamorgana...

Aug 17, 2013

Sembilan Belas-an

Ternyata sudah 19 kali aku lalui tanggal 11 Agustus. Waktu yang tidak sebentar namun masih terlalu belia juga bila dikatakan sudah lama. Ulangtahun? Aku lebih suka menyebutnya milad. Karena milad berarti hari lahir. Plus, milad juga berasal dari Bahasa Arab. I always adore Arabian language. Though I couldn't speak Arabic indeed, hehe. Langsung aja deh ke poinnya. Ngebahas milad dan asal-usulnya bakal panjang. :) Milad kali ini bener-bener sukses bikin aku bahagia. Dengan nuansa lebaran yang masih sangat kental dan begitu hangat. Ditambah, dikasih...

Jul 28, 2013

Postingan Bulan Juli

Sudah bulan Juli, akhir bulan Juli, tepatnya. Duh maaf banget buat semua pembaca setia blog gue, itupun kalau ada, kalau sebulan ini gue nganggurin my beloved blog ini, tempat curhatan gue ini, tempat gue mengekspresikan apa yang gabisa gue ekspresikan di dunia nyata, dan tentunya tempat sejarah hidup gue diabadikan #cielah. Kangen banget! Haha. Banyak cerita yang pingin banget gue lepas disini. Bulan Juli ini, kisah riwayat hidup gue bertambah satu poin. Iya, bulan ini gue ikut acara Training of Trainer gitu. Acara buat persiapan ospek kampus....

Jun 25, 2013

Untuk Apa Menangis Sekarang

Aku masih tercenung menatap pohon-pohon yang tampak melesat berlarian. Dengan warna dasar biru yang sudah mulai luntur pekatnya. Pecahan memori mengantarkanku pada sebuah potongan cerita saat spidol boardmarker itu menari-nari diatas selembar kertas putih. "Seratus mimpi" katanya. Mimpi harus dicatat, biar tak lupa dan senantiasa jadi penyulut api semangatmu agar berkobar lagi ketika kau dapati ia perlahan padam, katanya. Satu tetes air mata mengawali jutaan tetes lainnya untuk terjun bebas dari kelenjar lakrimalis. Semua desing peluru itu...

Jun 18, 2013

Aku Sedang Menggenggam Asa

Dalam pelukan asa yang melemah, dan visioneritas yang sudah terlalu payah. Aku tak akan punyai apapun lagi selain harap yang tinggal sedikit sisanya. Aku hanya manusia yang tak punya satupun cara untuk memainkan ulang masa lalu. But the future still not belong to me yet. Ketika masa depan sudah direka sedemikian rupa, aku tetap tak boleh jadi makhluk egois yang mencari keamanan dan kenyamanannya sendiri. Aku bukan terlahir dan tumbuh dengan gratis. Bahkan setiap daging yang melekat di tulang, semuanya serba berbayar untuk bisa bertumbuh. Dan...

Jun 17, 2013

Pengorbanan?

Mungkin ini rasanya jadi harimau kebun binatang yang "terpaksa" hidup di balik jeruji. Hanya sayangnya, kita terlalu berleha, menyombong karena merasa lebih mulia, dan egois untuk sekadar "bisa merasakan". Lihatlah ketika anak-anak kecil itu menarik-narik ujung baju ayahnya. Menyeret-nyeret ayah mereka mendekati kandang harimau malang. Untuk tanpa sadar, menonton sekaligus tertawa akan keterkekangannya. Tapi ia hanyalah harimau. Ia tangguh, tapi kalah pada akal picik. Ia kuat, tapi luluh pada senyum budak polos yang terhibur diatas pedihnya. Ia...

Kumpulan Laporan Mata Kuliah Instrumentasi Analitik

Laporan Kjeldahl download disini Laporan Potensiometri dan pHmetri download disini Laporan Spektrofotometri AAS download disini Laporan Spektrofotometri UV download dis...

Jun 14, 2013

Lyric Raisa - Bye Bye

Hey Girl you know you're beautiful Now where's the pretty smile you've been hiding for too long Hey Girl you know you're wonderful If he doesn't appreciate then it's time to say bye bye say bye bye 2x If he doesn't treat you right then who is he to stick around just say good bye Hey Girl you know you're amazing Anyone who gets to love you is one lucky guy Hey Girl you know you're a queen If he doesn't appreciate then it's time to say bye bye say bye bye 2x If he doesn't treat you right then who is he to stick around just say good bye I won't...

Jun 4, 2013

Cerita Senja

Senja hari di kosan. Aku duduk bersandar ke tembok, tepat di bawah jendela. Jendela yang pernah masuk ke dalam mimpi beberapa minggu yang lalu. Jendela yang masuk ke mimpiku bersama kamu yang tengah membuka tirai. Mengabarkan kamar kos bahwa matahari sudah terbit. Bahwa, kamu sudah datang. Dan aku terbangun. Aku terbangun, ketika hanya fajar menyeruak lembut di ufuk timur. Tak ada matahari terbit. Tak ada kamu. Tentu saja. Sekarang aku disini sedang membuat dunia kecil yang hanya aku mengerti. Tak ada manusia lain yang mengerti. Sebanyak apapun...

Jun 1, 2013

Tentang Jodoh

Tadi abis ngeliat foto kartu peserta SBMPTNnya si Sarah. Refleks langsung SMS ibu. Saya: Bu, Oya mau nyoba snmptn ke ilmu komunikasi boleh ga? Sebenernya udah yakin banget ibu gak akan ngebolehin dengan kata-kata yang seakan-akan ngebolehin. Misalnya: "terserah". Satu kata yang bikin menohok luar biasa haha. Tapi, tadi jawabannya lain. Ibu: Boleh, emang lagi libur mbak pas ujiannya? Masya Allah! Kali ini ibu bener-bener ngebolehin. Padahal udah belasan kali aku ngomong mau ikut snmptn dan selalu gak boleh (dengan cara yang seakan-akan boleh)....

May 23, 2013

Aku Harus Berguru pada Ikan

Kadang aku ingin berguru pada ikan. Bagaimana mereka bisa punya daya ingat yang secepat itu? Hanya tiga detik? Rasanya seperti pecah berkeping-keping saat harus mengingat banyak hal yang terlalu pedih untuk diingat. Tapi apalah daya, ingatanku bekerja berkali-kali lipat durasinya daripada ikan. Sisi manisnya, aku masih bisa mengingat semua hal, tentangmu, yang bisa membuatku masih tersenyum. Aku percaya bertemu kamu adalah takdirku, mungkin takdirmu juga. Aku percaya setiap momen obrolan kita adalah takdirku, mungkin takdirmu juga. Takdir yang...

May 10, 2013

Kau Tak Akan Kehilangannya

Kini aku malu pada mega yang memerah. Yang selalu ku tatap saat memintamu menetap. Yang selalu ku tatap saat kau memilih untuk pulang lebih dulu. Seharusnya aku telah tersadar sejak itu, bahwa bukan aku yang terpenting. Kini aku malu pada kicau burung saat hari dimulai. Yang selalu kupinta izinnya untuk melukis wajahmu pada senjanya. Seharusnya mereka tak pernah izinkan aku. Agar setiap senjanya yang lampau tak menjadi lukisan yang hanya bisa dikenang. Aku pun malu pada senja. Yang mulai sore itu tak lagi kulukiskan wajahnya. Kudengar lirih ia...

Apr 27, 2013

Gravitasi

Rembulan semakin memerah kala kau sudah terlalu ingin pulang. Mengapa harus selekas ini? Tak bisakah kita pulang bersama? Nanti saja.. Bintang melulu berkedip, sambil sesekali mengingatkan aku, ini sudah larut. Tapi bumi terus menambah percepatan garvitasinya, membuatku sukar berlalu dari medan magnetis terhangat bernama hatimu. Jatuhkan saja, agar kekuatannya berkurang, aku ingin pulang, sebelum hatiku leb...

Apr 7, 2013

Jalan Protokol itu, Kamu

Selamat senja yang berbeda, masih dengan kamu yang sama dengan kemarin, kemarin, dan kemarinnya lagi. Kamu yang semoga tak lekas berganti karena lepas harapan. Kamu yang selalu bertakhta dalam damba. Yang teduh antara terik, bagai sebahagian padang pasir, kau itu yang ternaungi awan. Aku masih melukiskan kamu di kanvas senja ini. Mungkin senja saja sudah bosan dengan wajahmu yang mengisi setiap halamannya. Dan kau tau? Aku harus selalu berkompromi dengan kicau burung gereja yang ramai di lapangan samping jendela kamarku, dengan sinar matahari yang...

Mar 27, 2013

Dulu

Dulu ia hanya punggung yang menghilang seiring transformasinya menjadi siluet dihadapan sengat cahaya dari balik jendela. Dulu ia hanya tokoh nyata yang tanpa izinnya ku reka jadi pangeran dalam imajiku yang egois. Dulu ia terduga sebagai pemilik tulang rusuk yang Tuhan titipkan menemaniku berjalan jauh dimuka dunia. Dulu ia hanya kerabat yang diam-diam ku puji dalam hingar, agar tak ada satu makhluk, yang berkuping ultrasonik sekalipun, mampu mendengar. Dulu... dulu.. dulu. Semuanya hanya ceritera yang tak diabadikan di dongeng manapun. Hanya...

Mar 17, 2013

Sebuah Rindu

Aku rindu masa-masa ketika hari Senin hingga Sabtu aku pergi dari rumah, pergi ke depan perumahan dengan jalan kaki, memakai kerudung bergo putih, kemeja putih yang mulai kekuningan, dan rok rampel abu-abu kebiruan. Membawa tas yang superberat dipunggung, dengan hanya ditopang sepatu hitam yang sudah mulai keabu-abuan. Rutinitas berangkat sekolah yang dulu selalu tak ku nanti, tapi sekarang begitu kurindukan. Aku rindu masa-masa ketika aku tiba di depan sebuah SMA yang luasnya tak sampai 1 hektar. Melihat Pak Udin sedang sibuk menyebrangkan murid-murid...

Mar 5, 2013

Inspirational Community

Beloved Classmates Maroon Army Love them as always :...

Feb 11, 2013

Dongeng Kita

Selamat malam kamu yang sedang berdamai di atas kasurmu beberapa kilometer dari tempatku menulis ini. Semoga kamu masih ingat tentang kata demi kata yang hingga saat huruf ini diketik masih terus berotasi di ingatanku. Tolong sisakan sedikit waktumu untuk kembali ke kata awal dari kalimat sebelumnya. Terinderakah olehmu ada pengharapan yang sarat disana? Sekali lagi, semoga. Tahukah kamu beberapa malam terakhir, ada ratusan detik yang ku sisakan untuk mencari tahu alasan kamu berlalu. Aku terus mencari hingga aku tak jua mengerti. Hingga saat...

Jan 25, 2013

Evaluasi Semester Satoeee!

Selamat siang. Halo bloggers, aku mau curhat dikit nih huhu. Semester 1 berlangsung dan berakhir dengan kurang baik *nangis di kaki gunung everest*. Iya! Selama semester 1 aku sakit-sakitan! Kena maag kronis segala. Padahal terhitung sampe kelas 2 SMA itu belum pernah yang namanya makan obat maag. Palingan pas kelas 3 aja tuh makan obat maag, itupun gara-gara saat itu aku kena disentri parah. Entah kenapa dikasih obat maag juga #pfft. Nah, balik lagi ya! Di semester 1 aku ga masuk 24 jam pelajaran karena sakit. Walaupun 3 jam nya dijatohin ke izin...

Jan 15, 2013

Sore

Selamat sore, Tuhan. Sore ini indah ya. Aku senang Tuhan. Hujan yang Kau anugerahkan mengenai aku sedikit demi sedikit. Mematikan sulutan-sulutan api amarah dalam jiwa ku walau sedikit demi sedikit. Aku suka sore hari, Tuhan. Dimana matahari sudah mulai meredam cahayanya. Aku terduduk di depan kaca jendela, membuka laptop, kemudian mengarungi dunia virtual. Menyaksikan tiap kisah dari orang-orang nyata. Indah, Tuhan. Aku ingin........

Jan 14, 2013

Kau

Tuhan, tolong beri aku tambahan kapasitas ikhlas. Tuhan, tolong tambahkan ampunanmu atasku yang kerapkali kehabisan rasa qana'ah. Tapi Tuhan, bolehkah aku berharap sedikit saja lagi. Ya, berharap seperti waktu itu. Yang akhir ceritanya tak seperti apa yang kuingin itu. Aku menanti, Tuhan. Menanti yang aku tak tahu apa. Aku sabar, Tuhan. Sabar menanti yang aku tak tahu apa. Aku kuat, Tuhan. Masuk ke lembar akhir perih itu berulang-ulang. Beri aku tambahan kapasitas ikhlas, Tuhan. Atau turunkan kapasitas ekspektasiku. Kumohon segera ya, Tuhan? Aku...

Jan 9, 2013

Pencuri Tempo

Salahkah jika aku menjadi pencuri? Pencuri tempo. Wahai dirimu, yang berdiri di depan pekatnya cahaya matahari. Wahai dirimu, andai saja mengukur kepekaan itu semudah mengukur suhu di laboraturium fisika terapan. Mungkin tak akan ada ketololan yang mencari-cari sepatumu di tengah kerumunan. Mungkin tak akan ada ketololan yang bahkan mengingat setiap detil sepatumu. Wahai dirimu, siluet yang terlukis di kanvas cahaya. Mengapa sepatu itu lekas sekali menghilang, setiap jam UAS usai. Dua tangga sempit, dua tangga luas, secepat satu langkah melahap...